AIR YANG SEHAT
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan sekali banyak air
bersih. Agar sehat, kita disarankan minum air putih 8 gelas sehari atau
kurang lebih 2 L tiap harinya. Selain minum, saat memasak terutama
masakan berkuah seperti sop, kita menggunakan banyak air bersih. Selain
itu, kita menggunakan air untuk berbagai keperluan, seperti mencuci atau
mandi walaupun untuk aktivitas mencuci atau mandi standar kebersihan
air yang digunakan mungkin berbeda.
Masalahnya, jumlah air yang layak dikonsumsi saat ini makin lama
makin berkurang. Bahkan saat ini, dari seluruh air yang ada di dunia, HANYA
1% yang layak minum. Apabila kita mengkonsumsi air yang tidak layak
dikonsumsi, maka bisa jadi kita terkena penyakit berbahaya. Data dari
USAID tahun 2008, ketersediaan air bersih di Indonesia baru mencapai 49%
pada 2007, dengan separuh penduduk Indonesia masih mengandalkan sumber
air minum dari air permukaan, air sumur gali, air sungai, dan air hujan
yang tidak terlindungi yang sebagian besar tercemar oleh koli tinja.
Dikatakan oleh ahli hidrogeologis Prof Dr Sari Bahagiarti, jumlah air
tawar di bumi hanya 4%,dengan hanya kurang dari 1% adalah air yang bisa
dikonsumsi. Karena jumlah air bersih yang makin berkurang, maka kita
harus makin berhati-hari dalam menggunakan air yang kita minum atau
masak.
Parameter Air Layak Dikonsumsi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu
air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Parameter kualitas air bersih yang ditetapkan dalam PERMENKES
416/1990 terdiri atas parameter fisik, parameter kimiawi, parameter
mikrobiologis.
- Parameter Fisik
Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air minum tidak menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar. - Parameter Kimia
Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein, disamping itu logam berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Karena sebagian akan tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati dan ginjal, maka organ-organ inilah yang terutama dirusak - Parameter Mikrobiologis
Bakteri patogen yang tercantum dalam Kepmenkes yaitu Escherichia colli, Clostridium perfringens, Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten yang singkat yaitu beberapa jam. Keberadaan bakteri coliform (E.coli tergolong jenis bakteri ini) yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri Shigella (penyebab muntaber), S. typhii (penyebab typhus), kolera, dan disentri.
Salah satu faktor yang sangat penting dan menentukan bahwa air yang layak konsumsi adalah kandungan TDS (Total Dissolved Solids)
atau kandungan unsur mineral dalam air. Contoh unsur mineral dalam air
adalah: zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, chloride,
dan chlorine. Air yang mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk
kesehatan. Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus. Mineral
yang baik bagi tubuh manusia adalah mineral organik yang berasal dari
sayur, buah, daging, telor, atau susu. Mineral di dalam air disebut
mineral nonorganik atau mineral dari benda mati yang tidak bisa
diuraikan oleh tubuh.
Bila terlalu banyak mineral nonorganik di dalam tubuh dan tidak
dikeluarkan, maka seiring berjalannya waktu akan mengendap di dalam
tubuh yang berakibat tersumbatnya bagian tubuh. Misal bila mengendap di
mata mengakibatkan katarak, pada ginjal/empedu mengakibatkan batu
ginjal/batu empedu, pada pembuluh darah mengakibatkan pengerasan
pembuluh darah, tekanan darah tinggi, stroke, pada otak mengakibatkan Parkinson, pada persendian tulang mengakibatkan pengapuran, dll.
Menurut standar WHO, air minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar
TDS <100. Pada dasarnya kategori air menurut TDS terbagi menjadi 4:
- Lebih dari 100 ppm : bukan air minum
- 10 – 100 ppm: air minum
- 1 – 10 ppm : air murni
- 0 ppm : air organik
Tanda-tanda bahwa air tanah sudah tercemar dapat dikenali melalui
pengamatan fisik. Beberapa di antaranya seperti dikutip dari
Indiastudychannel adalah:
- Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna merah kecoklatan.
- Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.
- Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.
- Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen.
- Rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
- Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air tanah tidak layak untuk dikonsumsi.
Berhati-hati Dalam Mengkonsumsi Minuman dan Makanan
Nah, tidak setiap hari kita mengkonsumsi air di dalam rumah. Ada
kalanya, saat kita dalam perjalanan atau bekerja di kantor, kita membeli
air minum atau makanan. Hindari mengkonsumsi air jika airnya berasa
aneh, atau berbau. Selain itu jangan mengkonsumsi air minum yang
warnanya tampak keruh. Tidak semua penyedia makanan dan minuman
memperhatikan kebersihan air yang digunakannya karena keterbatasan akses
air di daerah perkotaan. Perhatikanlah lokasi penyedia makanan dan
minuman dengan seksama. Tanyakanlah sumber air yang digunakan untuk
memasak. Penggunaan air tanah dengan kedalaman hanya 10-15 m
menyebabkan air dapat tercemar oleh nitrat yang sangat berbahaya bagi
tubuh dalam 20 hingga 30 tahun kemudian. Nitrat adalah senyawa yang
banyak dihasilkan dari limbah, baik limbah kotoran manusia, limbah
industri atau limbah organik lainnya seperti hasil samping dari
penggunaan pupuk pertanian. Senyawa nitrat dapat menahan perembesan air
kedalam tanah dan banyak mencemari sumber air dangkal.
“Hindari minum air dari air tanah dangkal yang kurang dari 15 meter dan hindari membuat sumur dekat septitank. Sekali sebuah senyawa nitrat masuk dan mengendap dalam tubuh, dibutuhkan 6.000 liter air untuk menghilangkannya,” (Dr Heru – Ahli Hidrogeologis Universitas Gadjah Mada)
SUMBER : http://www.resepbunda.biz/2012/01/31/air-bersih-layak-minum-dikonsumsi/
0 komentar